photoooo

Posted by : Bunganabilaa Jumat, 11 Mei 2012


Cerpen *     
   14 Years in Memory of All  *Karya Gue~*

            Hay, perkenalkan namanya Nesya Anggara dipanggil Nesya, bersekolah di SMPIT Matahari.  Nesya anak kedua dari dua bersaudara, kakanya bernama Dani firmansyah dipanggil Dani. Kedua orangtuanya bekerja di pabrik susu. Singkat cerita, hari ini hari Sabtu, orangtua Nesya sedang bekerja dan kakak sedang bersekolah. Nesya berdiam diri di rumah seorang. Ya, hari Sabtu seperti biasa sekolahnya libur, beda dengan sekolah yang lain. 4 hari yang akan datang 16 Februari 2008 adalah hari ulangtahun nya yang ke 14. Tak sabar untuknya menunggu, mengingat setahun yang lalu diberikan surprise dari ayah, ibu, dan kakak. Ya, saat itu Nesya di hadiahkan lampu tidur oleh ayah dan ibu, dan sebuah buku diary dari kakaknya. Lampu yang berbentuk panda lucu yang sedang memakan daun yang tentunya dia sukai. Kembali lagi, untuk menghilangkan suasana yang membosankan, Nesya mengambil sebuah novel yang endingnya sedih, karena orangtuanya meninggal akibat kecelakaan maut.
Terbawa imajinasinya kedalam khayalan, menghayal jika kelak orangtuanya yang bermain dalam cerita itu. ‘’Ah, sudahlah’’ gumamnya, ‘’aku tidak boleh berpikir seperti itu nauzubillahimindzalik’’ Nesya langsung istighfar sebanyak-banyaknya. Dia ingat perkataan ibu kemarin ‘’Nesya, kamu mau minta kado apa nanti dari ibu dan ayah?’’. ‘’Oh tidak usah repot-repot bu membelikan hadiah, do’anya saja sudah cukup’’ terangnya. Ya, sejujurnya dia lebih suka dihadiahkan doa dari pada benda, karena doa akan mewakili semuanya. Singkat cerita, kakak,ibu,dan ayah sudah pulang. Hari pun menjelang malam. Mereka semua makan bersama di ruang makan, dan seperti biasa keluarganya saat makan bersama suka share cerita lucu yang dialami hari ini.

                                                               *************

Dua hari kemudian...                                                                                                                    Terbangun di pagi hari saat ibu sedang menyiapkan sarapan untuk keluarga. Nesya keluar kamar. Dan mendekati ibu yang sedang menyiapkan sarapan.
‘’Pagi bu’’ sapanya.
‘’ Pagi juga sayang. Kamu buru gih mandi, lalu sarapan. Oke?’’ kata ibu.
‘’ Oke’’ jawabnya. Sesudah beres-beres lalu Nesya siap menuju ruang makan yang sudah ada keluarganya yang lain. ‘’Cie cie.. yang lusa ultah’’ ledek kakak ‘’Apaan sih kaa.. Biasa aja kali’’ kata Nesya seraya mengambil roti yang sudah disiapkan.
‘’Mmm.. serius mau kado apa nih dari Ibu dan ayah??’’ kata ibu untuk memastikan kembali
‘’Ah ibu, ga usah repot-repot deh, do’a saja sudah cukup kok. Kalau ibu mau ngasih juga gapapa sih. Hehehe..’’ kata Nesya sambil malu-malu
‘’kalau dari kaka mau kado yang kayak gimmana nih??’’ kata kaka
“Apa aja deh ka, yang penting bermanfaat. Selimut yang gambarnya panda juga boleh. Hahaha’’ kata Nesya. ‘’Huuu dasar kamu nih yaa....’’ kata kaka sambil geleng-geleng kepala, diikuti tawa dari ibu dan ayah.
‘’Sudah-sudah kalian hampir telat, Nesya-Dani habiskan makanan kalian dulu, lalu siap-siap dan berangkat ke sekolah. Oke??’’ Kata ibu
“Oke!” kata mereka serempak. Nesya dan Dani pun bersiap-siap menuju sekolah, dan berangkat. Sebenarnya, ayah dan ibu sudah merencanakan hadiah ulangtahun untuk Nesya. Sebuah boneka panda besar yang Nesya gemari. Dan akan membelinya hari ini sepulang bekerja.
                                                                   ****************
Di sekolah....            
 ‘’Pagi semua..!’’ sapa Nesya riang di kelasnya, 8F.        
  ‘’Pagi juga..’’ Jawab anak-anak yang sudah datang pagi itu.                      
 ‘’Hey ada PR gak selain PR bahasa Indonesia tugas membuat puisi?’’ Tanya Nesya kepada salah satu teman di kelasnya yang sedang ngobrol dengan teman sebangkunya.      
 ‘’Mmm.. rasanya sudah tidak ada Nes..’’ Kata Rani.            
‘’Oke deh, Thank’s ya Ran” Kata Nesya.
 “Ya, You’re welcome Nes” Kata Rani lalu melanjutkan ngobrol dengan teman sebangkunya.     Bel pun lantas berbunyi menandakan harus masuk kelas. Dan guru bahasa Matematikapun datang, lalu PKN dan Bahasa Indonesia. Ya, hari itu pelajaran Bahasa Indonesia adalah jam ke 3.  Saat pelajaran Bahasa Indonesia, murid-murid diminta untuk membacakan puisinya sendiri-sendiri dan puisi yang bagus akan diberikan hadiah berupa tempat pensil dan akan diterbitkan kemajalah. Sesudah semua anak maju kedepan, tiba waktunya untuk diumumkan..
‘’Ya, anak-anak semua, saatnya ibu mengumumkan siapa yang akan mendapat hadiah ini dan layak diterbitkan kemajalah. Dan yang terbagus adalah... Nesya! Ya, selamat untuk Nesya dan silahkan maju kedepan untuk mengambil hadiahnya” Pinta Bu Guru.  
  ‘’Alhamdulillahhirabbil’alamin. Terimakasih Ya Allah atas semuanya.’’ Kata Nesya sambil berjalan ke depan kelas. Senang bukan main dia mendapatkan hadiah itu dan puisinya di terbitkan. Akan tetapi kesenangan tidak berpihak kepadannya selamanya. Guru yang berada di ruang TU mendapatkan telfon dari salah satu tetangga Nesya. Karena ibu dan ayah Nesya mengalami tabrakan beruntun saat di jalan. Sang guru langsung berlari ke kelas 8F, dan memberitahu Nesya yang saat itu sedang berbahagia karena keberhasilannya. Kaget bukan main Nesya mendengarnya. Seketika butir-butir air keluar pelan dari matanya yang indah. Tanpa berpikir panjang Nesya langsung diantar ke rumah sakit dengan satpam sekolah.

                                                           ************

Di rumah sakit. Nesya langsung menemui kakaknya dan dokter yang memegang kedua orangtuanya. Akan tetapi nyawa kedua orangtuanya tak bisa diselamatkan lagi. Kedua orangtuanya sudah tenang dialam sana. Sore ini Alm kedua orantuanya Nesya di kuburkan, dan tahlilan. Sesudah semuanya usai, salah seorang tetangganya datang ke rumah dengan membawa bingkisan besar. Yaitu berupa kado dari sang ayah dan ibu  yang tergeletak di jalan raya.
‘’Nesya, ini ada bingkisan untuk kamu, tertera nama kamu dan pengirim. Ini hadiah dari ayah dan ibumu.’’. Nesya mengambilnya dan tetangganya pulang. Di kamar ia seorang, membuka kado itu yang sebenarnya ingin dikasih hari esok saat ultahnya. Sedih bukan main ketika yang dibuka adalah boneka panda besar dari ayah dan ibu. Ia langsung memeluk boneka itu dan menangis dalam keharuan.
‘’Ayah, Ibu.. kenapa semua ini harus terjadi..! Semua berlalu begitu cepatnya. Hari ini Nesya ingin menceritakan kalau Nesya mendapatkan sebuah hadiah dari puisi yang Nesya buat. Semua ini aku persembahkan untuk kalian. Kalian yang telah melindungi Nesya dari kecil hingga sekarang. Tanpa kalian aku tidak bisa hidup sampai saat ini dan memenangkan puisi tersebut. Tanpa kalian aku tidak akan bisa menulis, tanpa kalian aku tidak akan bisa merangkai kata-kata puitis, tanpa kalian juga Nesya tidak akan lahir ke bumi ini. Ibu&ayah, Nesya ingin melihat senyum dan tawa dari kalian sekali lagi saja... Nesya selalu ada disisi kalian, walaupun kini kalian telah tiada.. Nesya sayang ibu&ayah.’’ kata nesya berteriak dan menangis sambil memeluk erat boneka pandanya. Tertidur sudah Nesya dalam keharuan tersebut.

                                                           ****************

Keesokan harinya Nesya tidak bersekolah karena masih shock dengan kejadian yang menimpa ayah dan Ibunya. Ya, bertepatan dengan tanggal 16 Februari 2008 ia berulangtahun. Ia, dibangunkan oleh kakaknya yang izin sekolah karena masih terpukul. Mereka sarapan hanya berdua.
‘’ka....’’ kata Nesya pelan.
‘’Iya Nes?’’ kata kakaknya menanggapi.
‘’Aku ingin sekali melihat ibu&ayah makan bersama kita disini lagi. Bersama dalam kehangatan keluarga yang utuh, ada seorang ibu&ayah disamping kita. Menanyakan ‘ada tugas apa hari ini?’ dan ‘Bangun sudah pagi sayang, ayo sarapan’ aku rindu itu ka’’ kata Nesya, sambil matanya mengeluarkan air mata kerinduan.
‘’Nes, kaka juga ingin seperti itu. Kamu berdo’a saja supaya ayah&ibu tenang disana.’’ Kata kakanya sambil mengusap lembut rambut Nesya.
‘’iya kak.’’ kata Nesya yang mulai tersenyum.
‘’Oke, habiskan sarapanmu ya. Jangan sampai ada sisa.’’ kata kakaknya, dan kakaknya langsung mask kamara dan terlihat sedang membuat sesuatu. Nesya terdiam sejenak ingin dilihatnya sang kakak yang sedang berada di kamar, ingin tahu apa yang sedang dikerjakan kakanya. ‘’ah sudahlah.. paling tugas sekolahnya’’ gumamnya. Dia kembali kekamar seusai sarapan dan kembali tidur berharap setelah bangun ia dapata melupakan kejadian yang sesudahnya.
                                                                                                                                                                    **********

Sore hari..
Kakak sedang membaca koran di teras rumah yang menghadap ke jalan. Nesya keluar kamar dan menghampiri kakaknya lalu duduk disamping kakanya. Nesya terdiam sejenak. Dilihatnya seekor kupu-kupu yang indah dan cantik di tengah jalan. Nesyapun tertarik dan ia menghampiri kupu-kupu itu. Tanpa ia sadari sebuah truk besar yang kelihatannya mengalami rem blong karena setirannya tidak teratur dan kecepatanya sangat kencang ada dibelakangnya berjarak kuranglebih 200m lagi. Sang kakak yang melihat itu langsung sigap meneriakan sekencang-kencangnya bahwa ia harus menyikir dari jalan itu. Akan tetapi Nesya tidak mendengarnya, apa karena jarak jalan dengan rumah yang terbilang agak jauh atau entah apa. Kakak pun sigap berlari menuju adiknya karena si truk yang sudah hampir dekat dan mendorong tubuh adik ke pinggir jalan. Akan tetapi, na’as sang kakak tertinggal ditengah jalan dan  truk pun mengibas tubuh kakak dan terpengkal hingga berjarak beberapa meter dari tempat kejadian. Tetangga-tetangga yang melihat langsung melarikan diri sang kakak ke rumah sakit terdekat. Nesya pun dipulihkan dari luka kecilnya dan ia ikut ke rumah sakit. Dokter beranggapan bahwa kakak harus di operasi. Bu Ermi tetangga Nesya, meng-iyakan bahwa sang kakak di operasi. Sebelum dibawa ke ruang operasi setegah tidak  sadar kakak mengatakan sesuatu kepada adik dengan seizin suster.
‘’Dek, kalau halnya kakak tidak selamat, jangan tangisi semua ini..  Do’akan kakak supaya operasi ini berjalan lancar dan kita akan hidup bersama. Kalalu kaka tidak selamat, sampai dirumah tolong kamu lihat kardus yang berada di atas laci meja kamar kakak. Itu hadiah untukmu. Selamat ulangtahun adikku sayang..’’ kata kakak sambil nafasnya terengah-engah dan langsung dibawa ke ruang operasi. Satu jam kemudian dokter keluar, Nesya yang ditemani Bu Ermi langsung menanyakan kondisi sang kakak.
Dokterpun menjawab..                                                                                                                    ‘’Maaf sekali bu, dik.. ananda Dani sudah di panggil sang pencipta selagi menjalankan operasi.. Kami sangat menyesal dengan kejadian ini, tetapi team kami sudah berusaha sekuat mungkin, dan tulang kerangkanya sudah retak parah dan tidak bisa di bantu lagi. Sekali lagi kami pihak selaku dari rumah sakit meminta maaf sebesar-besarnya.’’ Kata sang dokter menyesal.
‘’GAK! Itu semua bohong kan dok?? Bohong!! Kakak ku kuat! Itu semua bohong kan dok?! Jawab!’’ kata Nesya menggoyang-goyangkan tubuh sang dokter sambil menangis tak karuan. Namun dokter hanya membalas dengan menggelengkan kepala. Akhirnya Nesya pulang diantar tetangganya dengan tangisan. Sore itu juga Nesya dibantu tetangganya menggelar tahlilan dan penguburan yang disertai tangis Nesya.. Banyak tetangga yang bergantian mengunjungi rumah Nesya.
Malamnya ia pergi kekamar kakanya dan membuka kardus yang berada di atas laci meja kamar kakanya sesuai apa yang dikatakan kakaknya. Ia melihat secarik kertas dan sebuah selimut panda yang ia inginkan. Isi secarik kertas itu adalah sebuah puisi dari kakaknya...

Adik..
Hapus semua air mata kenangan itu
  Walau ayah&ibu sudah tidak bersama kita lagi Kita selalu bersama dan saling sayang
Mungkin kakak belum bisa menjagamu dan melindungimu setiap saat kakak sayang dan percaya kepadamu Bahwa kamu akan kuat menghadapi semua cobaan ini
kakak rela mencari  nafkah demi menghidupi hidup kita
Kamu harus kuat dik, jangan kau keluaran butiran air mata itu lagi
  Nesya....  
Selamat ulangtahun adikku sayang
Kakak hanya ingin memberikan yang terbaik untukmu
Jika kakak sudah tiada, percayalah kakak akan tetap bersamamu,
Akan ada di sampingmu, menjagamu selamanya..
Jangan mengecewakan kami semua, berikan yang terbaik..

Membaca kata-kata puitis sambil memeluk erat semlimut pemberian dari kakaknya. Ya, itulah yang sedang dilakukanya. Ia pun menuju kmarnya sendiri.
‘’Tuhan! Mengapa semua ini terjadi begitu saja! Belum puaskah engkau mengambil ayah dan ibuku?! Aku masih terlalu kecil untuk menghadapi semua ini. Hanya seorang anak yang ingin diberi kasih sayang dari orangtuanya. Aku ingin tertawa bersama mereka sekali saja.. Walaupun mungkin kita tidak bisa berkumpul kembali, Ayah,ibu, kakak aku tidak bersama kalian lagi, tetapi cinta dan sayangku yang akan selalu bersama kalian. Terimakasih untuk hadiahnya ayah,ibu dan kakak. Semuanya aku suka. Kalian adalah orang terpenting dalam hidup ku. Tanpa kalian aku tidak akan lahir ke bumi ini. Ya, 14 tahun untuk mengenang ini semua, mengenang yang pernah ada.. 14 Years of Memory All. Akan aku ingat jasa-jasa kalian. Kalian tak akan tergantikan oleh siapapun.. Nesya sayang Ayah,Ibu,dan kakak. Maaf bila Nesya pernah menyakitkan hati kalian..’’ kata Nesya menangis ambil memeluk selimut danboneka pandanya.. Keesokan harinya ia tinggal bersama tante dan om nya. Dan Nesya akan tetap mengingat keluarganya, hingga ia mati...

Itu karya gue~ gimana karya lo? BAGUS or Jelek itu terserah lo. SEDIH or Bahagia terserah lo juga~
Salam manis... TWINS AGNES MONICA ohh no....

{ 2 komentar... read them below or Comment }

- Copyright © Blog Bunga - Date A Live - Powered by Blogger - Designed by Johanes Djogan -